Rabu, 15 Agustus 2012

SEBUAH CERITA DARI JAMAN PENJAJAHAN HINGGA KEMERDEKAAN


Suatu saat hiduplah seorang nenek desa yang pekerjaannya adalah seorang pencari kayu di Hutan. Pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang dia lakukan secara rutin untuk menghidupi dirinya.
Suatu ketika pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia, Nenek tersebut hendak memasuki hutan yang menjadi lahan pencahariaannya. Ketika sang nenek tersebut melangkahkan kakinya untuk memasuki hutan tersebut, tiba-tiba sang nenek terkaget-kaget ketika melihat seorang prajurit Belanda menjaga hutan tersebut.
sang prajurit tersebut berkata "Hai nenek, engkau kini tidak boleh kembali kehutan ini, karena hutan ini sudah menjadi tanah pemerintah Belanda", dengan setengah ketakutannya sang Prajurit tersebut langsung mengusir paksa sang nenek "Sekarang, nenek cepat kembali kerumah, cari hutan yang lain". Dengan berat hati nenek tersebut langsung menuju kerumahnya dan berdoa, "Ya Tuhan, sungguh kejam prajurit tadi, semoga mereka cepat meninggalkan Indonesia, supaya saya bisa lagi mengambil kayu dihutan tersebut".
Doa sang nenek pun ternyata dikabulkan. Dengan senang hati, setelah nenek tersebut tahu Belanda sudah meninggalkan Indonesia, sang nenek segera bergegas untuk mencari kayu di Hutan.
Setelah sang nenek sampai di Hutan, sang nenek kembali ditegur oleh seorang tentara lagi. Kini tentara tersebut bermata sipit dan berkulit langsat, dia adalah prajurit Jepang yang tengah berpatroli. "Hai nenek, untuk apa engkau kehutan ini?"
sang nenek menjawab "aku ingin mencari kayu dihutan ini untuk menyambung hidupku"
dengan nada sedikit membentak, sang prajurit tersebut berkata "Tidak boleh, kalau nenek ingin mengambil kayu disini, nenek harus ijin dengan pemerintah Jepang diwilayah ini, kalau tidak punya ijin, nenek lebih baik pergi dari sini"
Sang nenek dengan sedih kembali kerumahnya tanpa ada kayu yang ingin dicarinya, dan kembali berdoa
"Ya Tuhan sungguh tidak enak dijajah, kapan saya bisa seperti sedia kala mencari secara bebas kayu dihutan? Ya Tuhan, ridhoilah para pejuang, Supaya Indonesia tidak lagi dijajah, dan merdeka"
Akhirnya doa sang nenek tersebut kembali didengar oleh Tuhan dan diijabah.
Sang nenek sangat senang dan bersyukur, akhirnya Indonesia merdeka dan bebas dari bangsa penjajah.
Dengan semangat yang terlahir kembali, akhirnya sang nenek bergegas kembali untuk memasuki hutan tersebut. tapi...
alangkah kagetnya, ketika sang nenek memasuki hutan tersebut, sang nenek kembali ditegur oleh seorang pemuda yang tegap, dia orang Indonesia dengan menggunakan seragam lengkap.
"Hai nenek, ada apa kiranya nenek ke hutan ini?"
sang nenek menjawab "saya ingin mencari kayu dihutan ini"
pemuda tersebut berkata, "nenek, lebih baik nenek pulang saja"
sang nenek heran dan bertanya "loh memangnya kenapa? bukankah Indonesia sudah merdeka dan saya bisa mengambil kayu dihutan ini?"
sang pemuda tersebut tersenyum dan menjelaskan
"nek, nenek harus tahu, bahwa menurut Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 mengatakan, Bumi, air, dan kekayaan alam Indonesia dikuasai oleh negara"

==========================================================================

Indonesia sudah merdeka...
namun masih banyak rakyat Indonesia yang belum sejahtera,
ini bukanlah suatu cerita untuk mencemooh siapa pun, atau mencemooh lembaga manapun,
tapi mari kita dalam memperingati HUT KEMERDEKAAN RI, kita mencoba merenung,,,,
apakah kita sudah mensejahterakan orang-orang disekitar kita?
apakah kiranya maksud sang pejuang kita jaman kemerdekaan?
mari kita renungkan kisah sang nenek tersebut dengan hati dan fikiran yang bijak.

=========================================================================
cerita ini pernah dikisahkan oleh seorang seniman teater yang saya lupa namanya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keberhasilan dirasakan sebagai amat manis dan indah, bagi mereka yang belum berhasil.

(Mario Teguh)

Followers