Jumat, 18 Februari 2011

BERKACA DARI JALANAN

   Bagi kita yang menyukai melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor. Kita dapat merenungi sebuah pelajaran kehidupan disetiap jengkal perjalanan kita. Mulai dari start hingga sampai ditujuan. Saya mencoba mengajak kita untuk memasuki sebuah pelajaran hidup dari suatu perjalanan kita dijalanan.
  Sebelum kita melakukan suatu perjalanan, kita biasanya sudah mempunyai arah dan tujuan yang akan kita kunjungi lalu setelah itu semua perlengkapan berkendara juga sudah dipersiapkan -seperti helm, jaket, sarung tangan, sepatu, celana jeans, atau mungkin body protector- demi kelancaran kita saat melakukan perjalanan, tidak hanya mempersiapkan pakaian kita, tapi kelengkapan kendaraan juga sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga kita dapat nyaman saat dalam perjalanan.  Setelah semua dirasa lengkap, kita berdoa demi kelancaran perjalanan. Dalam perjalanan menuju tujuan, kita akan menemukan kondisi jalan yang tidak 'seragam' tetapi beraneka ragam, ada yang mulus, berlobang -kecil hingga besar-, atau ada yang lurus setelah itu menikung tajam hingga turunan bahkan tanjakan tajam. Kondisi mobilitas jalanan pun beraneka ragam, ada yang sepi, lengang atau ramai. Apabila kita menemukan kondisi jalanan yang rusak atau mobilitas tinggi/padat maka yang kita lakukan akan menurukan gas motor. Apabila kita melakukan perjalanan menuju arah pegunungan, maka kita akan menemukan pemandangan yang sangat indah, hijau teh yang membentang luas didalam pandangan kita, karena terkadang kita lengah akan indahnya pemandangan, secara tidak disadari kita terjatuh. Tapi tenanglah, badan kita sudah dilindungi oleh pakaian kita, kepala kita terlindungi oleh kerasnya jalanan karena helm, siku-siku kita terlindungi oleh body protector, tangan kita terlindung juga oleh sarung tangan dan kaki kita terhindar dari lecet karena menggunakan sepatu, badan kita terbilang aman, itulah untungnya menggunakan pakaian yang lengkap. Tidak lama dari kecelakaan itu kita didatangi oleh beberapa orang untuk membantu dan menolong kita bahkan mengistirahatkan kita sejenak hingga kondisi kita memungknkan untuk melanjutkan perjalanan kembali. Setelah semua sudah terkendali maka kita melakukan perjalanan kembali hingga sampailah ditempat tujuan kita. Sakit, Emosi, Lelah dan lain sebagainya terbayar dengan senyuman karena kita berhasil mencapai tujuan kita. Tidak disangka kita sudah lama ditempat tujuan kita, maka bersegeralah untuk kembali pulang karena akan banyak lagi pekerjaan kita setelah itu.
   Seperti itulah hidup kita. Hidup musti mempunyai plan atau arah tujuannya -jangan terlalu mengalir- supaya kita benar-benar mendapatkan arti sebuah kehidupan dan mendapatkan kesuksesan yang indah. Bayangkan saja kalau sepanjang hidup kita, tidak mempunyai target kedepan kita, apalah gunanya hidup didunia? hambar dan tidak terarah. Apa bedanya kita dengan binatang? otak kitalah yang mempunyai peran untuk memetakan langkah kehidupan kita untuk masa depan.

   Setelah kita sudah mempunyai arah masa depan / cita-cita maka persiapkanlah ilmu-ilmu atau pengetahuan yang cukup untuk menunjang perjalanan kita untuk meraih cita-cita kita itu, ilmu dan pengetahuan itu dapat dicitrakan seperti peta, helm, body protector dll karena dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup dan terus digali, maka semakin dekatlah kita dengan tujuan itu serta dapat menjadi tumpuan kita disaat kita mengalami hambatan (terjatuh).

   Perjalanan kita menuju cita-cita tersebut tidaklah selalu mulus atau menanjak, kita harus siap mengalami tikungan atau turunan yang tajam bahkan jalan yang berlubang dan berbatu. Disitulah ilmu mempunyai peran, ilmu yang membimbing kita untuk kapan mengerem atau berlari kencang dan ilmu pulalah yang melindungi kita untuk tidak terlalu lebur disaat kita terperosok. Berhati-hatilah disaat kita menemukan hal yang indah dan menawan sehingga kita melupakan akan cita-cita kita tersebut sebab terkadang karena saking kita terlena akan keindahannya kita tidak disadari dapat terjatuh dan terjerumus. Saat itulah gunanya teman yang datang tidak terduga-duga, merekalah yang nanti akan mengingatkan dan meninggikan bahkan membangkitkan kita kembali.
   Tidak disangka, setelah kita mengalami banyak hambatan dan terjatuh, akhirnya kita sampai ditujuan kita (cita-cita). Betapa bahagia dan senangnya kita disaat itu tapi ingatlah kawan, jangan terlampau terpesona akan cita-cita kita segeralah kita mencari plan berikut kita. Karena semakin kita diam ditempat, sesungguhnya kita adalah orang yang tertinggal oleh jaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keberhasilan dirasakan sebagai amat manis dan indah, bagi mereka yang belum berhasil.

(Mario Teguh)

Followers