kenapa tidak pakai helm |
- Pengemudi sepeda motor tidak menggunakan helm dengan alasan takut rambutnya berantakan. Logika yang terbalik dan justru tidak masuk akal dan ini sering menjadi alasan sebagian orang untuk tidak menggunakan helm. Pertanyaannya, bukankah sebenarnya justru apabila kita tidak menggunakan helm justru rambut kita lebih berantakan? kan terkena angin secara langsung dan justru membuat rambut kita kotor karena debu yang berterbangan dijalanan. Kalau menggunakan helm justru rambut kita 'tidak kemana-mana', karena itu rambut ditutupi oleh helm kita dan rambut kita dijamin lebih bersih, terlebih kalau itu busa helm sering kita bersihkan.
- Pengemudi sepeda motor wanita yang berkerudung tidak menggunakan helm dengan alasan dia sudah menggunakan penutup kepala dan takut rusak lipatannya setelah menggunakan helm. Helm memang merupakan penutup kepala, tetapi helm juga punya fungsi yang lebih dari sekedar penutup kepala. Fungsi helm adalah pengaman kepala kita dari benturan benda keras seperti aspal, batu dan lain sebagainya, sedangkan kerudung? apakah kuat melindungi kepala dari benturan benda-benda itu?. Lalu mengapa takut dengan lipatannya rusak? buktinya banyak juga wanita berkerudung menggunakan helm, itu kerudung masih rapih walau itu helm sudah dibuka. Itu alasan? atau males menggunakan helm? sebaiknya gunakanlah helm dalam kondisi apapun sebab yang namanya kecelakaan tidak mengenal waktu, tempat dan usia.
- Pengendara motor yang boncengan hanya menggunkan helm satu, maksudnya sang boncengers tidak mengunakan helm dengan alasan yang penting pengemudinya menggunakan helm. Kenapa harus yang diutamakan sang pengemudi? memangnya yang layak selamat itu hanya sang pengemudi?. Keselamatan adalah hak semua orang bahkan sebaiknya setiap orang menyadari hal itu. Logikanya pada saat terjadi kecelakaan, bearti luka berat dibagian kepala itu justru sang boncengers donk? (kasian sekali nasib seorang boncengers). Nah apalagi ini sering juga dilakukan oleh pasangan (pacaran bahkan suami istri), yang katanya selalu berbicara tentang "sehidup semati" "sependerita sepenanggungan" "saling menjaga". Bagaimana mau sehidup semati? kalau sang lelakinya menggunakan helm tetapi si wanita dibiarkan tanpa helm?, apanya yang menjaga? kalau sang lelakinya membiarkan bencana mengikuti si wanita. (gombal tuh lelakinya... hehehhe)
- Helm harganya mahal jadi tidak menggunakan helm. Logika yang sangat luar biasa anehnya, kita bisa dan sanggup membeli motor yang harganya jutaan dan bahkan puluhan juta tapi kok tidak sanggup membeli helm yang harganya ratusan ribu? terlepas itu motor dibeli secara kredit maupun nyincil / angsuran. Padahal motor yang kita beli langsung dari dealer pun sudah bonus helm, masa masih nyari celah untuk alasan tidak menggunakan helm? pasti anda berfikir yang menulis ini sok kaya, tetapi siapakah yang sebenarnya sok kaya? mari berlogika kembali. Pada saat kita berkendara tanpa menggunakan helm dan kita mengalami kecelakaan lalu kepala kita terbentur kerasnya jalanan, setelah itu kepala kita bocor / robek, berapakah biaya jahit didokter untuk sekali jahitan? berapakah obat yang musti kita beli untuk obat penahan rasa nyeri dan sebagainya? apabila kita terkena geger otak, bagaimanakah penderitaan kita? berapakah harga obatnya? anggap sudah sembuh, dan kecelakaan kembali, berapa jumlah biaya perawatan untuk kepala kita?. Mari kita hitung, biaya jahit perjahitannya Rp. 100.000,- Itu satu jaitan dan yang namanya robek tidak hanya satu jahitan, pasti lebih dari satu, kita hitung secara kasar, 3 jahitan bearti Rp. 300.000 setelah itu biaya dokter Rp 50.000,- obat sekitar Rp 100.000,- (ambil termurahnya saja) lalu biaya buka jaitan sekitar Rp 100.000,- bearti total biaya seluruhnya untuk insiden ini adalah Rp 550.000,- dengan uang sebesar itu kita sudah mendapatkan helm full face yang cukup bergengsi bahkan dapat membeli 2 helm half face. Mari kita lihat harga helm standar keselamatan (seperti contoh KYT, INK, dan sejenisnya) yang full face seharga berkisar Rp 300.000,- an. Nah bearti siapakah yang sok kaya? dan milih selamat atau celaka?
- Karena jaraknya deket kita tidak perlu menggunakan helm. Nah ini juga berfikir yang kurang tepat dan banyak sekali orang yang kecelakaan berakibat fatal hanya karena alasan sepele ini. Kecelakaan itu idak memandang Jarak tempuh, kecepatan berkendara, waktu, tempat, usia bahkan gender sekalipun. Kecelakaan dapat datang kapan saja, dimana saja dan siapapun dia. Itulah mengapa ada yang bilang, musibah selalu mengintai kita.
Nah masihkah kita beralasan tidak menggunakan helm? tulisan ini semoga dapat mencerahkan kita betapa pentingnya helm untuk keselamatan kita, terlebih melindungi kepala kita ini. Ingat... kepala kita ini adalah kumpulan syaraf psiko bahkan motorik kita, otak merupakan software kita. Jadi, marilah kita berfikir jernih demi berkehidupan yang nyaman dan aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar