Manifest Destiny Amerika secara garis besar diinterpretasikan sebagai suatu pandangan para intelektual Amerika akan takdir dan ketentuan Tuhan. Orang-orang Amerika meyakini bahwa negara Amerika telah ditakdirkan oleh Tuhan sebagai negara paling adidaya dan sebagai pemimpin dunia.
Manifest Destiny merupakan dasar dari bentuk Imperialisme Amerika terhadap dunia. Perwujudan manifest destiny ini diawali dengan pencaplokan Texas dari tangan Mexico. Manifest Destiny Amerika ini sangat berpengaruh terhadap cara pandang dan pola pikir orang-orang Amerika dalam memperjuangkan hidup. Tidak heran apabila Amerika justeru menggunakan dan menerapkan konsep manifest detiny dalam aktifitas hidupnya.
Ada beberapa alasan penting diterapkannya Manifest destiny oleh Amerika. Pertama, keinginan orang Amerika memperluas atau medapatkan tanah-tanah kosong diluar perbatasan negaranya. Mereka bergerak menuju arah barat hingga sampai pada lembah subur the fare west. Alasan ini dikenal dengan “The Myth of West” yaitu suatu perjuangan untuk mendapatkan tanah yang penuh romantis dan petualang dan keinginan untuk membuka pertanian baru.
Alsan kedua adalah meningkatkan keinginan oreang Amerika. Dua diantara keinginan tersebut adlah untuk mengembangkan perdagangan dengan Timur Jauh dan untuk mendapatkan kepercayaan dalam mendapatkan jalan menuju India melalui lembah teh Columbia River yang terletak di North America. Banyak para pengusaha dari timur yang melirik tiga pelabuhan utama di pasifik yakni San Diago, San Francisco, dan Puget Sound.
Manifest destiny Amerika bertujuan untuk menguasai wilayah lain. Hal ini dimaksudkan sebagai pengembangan untuk kebebasan dan pemerintahan federasi. Manifest destiny menjadi rasionalisasi untuk melakukan ekspansi dan digunakan sebagai pembenaran perluasan wilayah teritorial Amerika. Penaklukan untuk memperluas wilayah teritorialnya dianggap sebagai misi suci. Misi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan secara paksa.
Meskipun demikian, manifest destiny dianggap bertujuan untuk menyebarluaskan model demokrasi politik Amerika sebagai cerminan misi suci tersebut. Disamping bertujuan menyebarkan idealisme demokrasi, manifest destiny juga merupakan bentuk penindasan rasial. Manifest destiny digunakan sebagai pembenaran untuk menaklukkan Indian dan Amerika Latin. Indian dan Amerika Latin tersubordinasi di bawah kekuasaan the North America Republic yang di dominasi oleh teh Angle-Saxon race.
Superioritas ras ini menempatkan superioritas Anglo-Sexon di wilayah Timur khususnya orang-orang kelas atas dan sebagian orang kulit putih di wilayah selatan. Superioritas ini dikenal dengan istilah Teutonic atau Aryan. Dari segi Agama, superioritas ini dianggap sebagai persetujuan Tuhan. Josiah Strong percaya bahwa Anglo-Saxon ditugasi oleh Tuhan sebagai penjaga bagi orang/manusia lain. Amerika sebagai Teutonic Nation bertugas menjelaskan misi untuk melaksanakan peradaban politik Modern. John Fiske menyatakan orang-orang Inggris asli mempunyai manifest destiny untuk membentuk kebebasan mengatur laut sendiri dan memberikan berkat peraturan yang penuh dengan kebaikan dan institusi superior bagi orang-orang yang kurang beruntung diseluruh dunia.
*Tulisan ini merupakan bagian dari makalah untuk mata kuliah Kapita Selekta Sejarah Dunia di Universitas Negeri Jakarta-Jurusan Sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar