Jumat, 03 Desember 2010

MEMAKNAI SEJARAH

     Hampir sebagian orang bersepakat sejarah adalah cerita orang pada masa lalu. Tetapi permasalahan sejarah tidak hanya sampai disitu, ada hal lain yang seharusnya dapat kita ambil dari sejarah supaya sejarah tidak kering dan tidak menjadi dongeng semata. Melainkan sejarah sebagai pembimbing kita dari masa lalu untuk masa depan.
     Mungkin hampir kita semua sepakat bahwa sejarah hanya sebuah cerita saja dan hanya sebatas itu. Memang benar bahwa sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah “catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia”, jadi sejarah hanya sebuah catatan dan akhirnya diceritakan kembali terlebih lagi pada sebagian Universitas di Indonesia, sejarah masuk didalam fakultas seni dan bahasa. Tetapi sebenarnya sejarah tidak hanya sampai disitu saja, tidak hanya sebatas cerita dan inilah yang membedakan ilmu sejarah dengan ilmu eksakta ataupun ilmu terapan lainnya. Disinilah letak “hal yang belum selesai” dalam sejarah sehingga sejarah tidak terasa kering dan apabila kita dapat mengetahui kegunaan sejarah, ilmu ini akan lebih menarik.

Pendapat Beberapa Ahli Mengenai Sejarah
     Colingwood didalam bukunya yang diberi judul The Idea of History mengemukakan bahwa sejarah mempunyai arti yang cocok untuk mempelajari alam pikiran dan pengalaman – pengalaman manusia dan mengerti sejarah bearti, menyalami untuk melihat pikiran yang ada di dalamnya (Rustam E. Tamburaka. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat & IPTEK. Hal : 13). Dengan sejarah kita dapat memahami semua peristiwa yang pernah terjadi di alam ini dengan perspektif alam fikiran manusia pada zamannya disini kita dapat menyadari bahwa manusia ini bergerak sangat dinamis sekali. Gerak tekhnologi yang ada disetiap peradaban manusia menjadi suatu bukti yang tidak dapat dibantahkan lagi. Catatan-catatan tersebut berada didalam ruang yang bernama sejarah.
     Dalam bukunya Wilhem Bauer yang berjudul Einfuhrung in und Studium der Geschicte. Sejarah ialah ilmu yang mencoba menguraikan fenomena kehidupan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi karena hubungan manusia dengan masyarakat. (Rustam E. Tamburaka. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat & IPTEK. Hal : 15). Peristiwa diakibatkan dari ulah dan prilaku manusia sendiri atau akibat dari peristiwa yang ditimbulkan manusia itu akhirnya mempunyai dampak secara langsung maupun tidak langsung kepada manusia lainnya ataupun masyarakat lainnya sehingga saling berhubungan.
Belajar Dari Sejarah
     Dalam definisi umum sejarah adalah cerita masa lampau yang terjadi dalam kehidupan manusia. Sejak SD sampai dengan SMA bahkan dalam perguruan tinggi sekalipun, kita sudah diajakan sejarah tetapi sangat jarang sekali kita dapat memaknai sejarah itu sendiri, sehingga akhirnya kita bersikap skeptic terhadap sejarah. Kejadian semacam itu tidak hanya melanda Indonesia tetapi dinegara-negara lain contohnya Amerika Serikat. Penelitian-penelitan untuk melihat gerak minat sejarah sudah dilakukan tujuannya adalah untuk melihat pemahaman orang-orang tentang sejarah dan akhirnya hasilnya kembali lagi, sejarah hanya sebatas cerita masa lalu.
     Untuk mengulas kembali makna sejarah, guru sejarah cukup bermain penting disini. Guru sejarah sudah harus meninggal system lamanya yang hanya bercerita panjang lebar sehingga orang yang mendengarnya hanya terpukau kepada ceritanya tanpa mengerti apa makna peristiwa tersebut. Menurut J. Carleton Bell, mempelajari sejarah membuka kesempatan untuk berfikir dan merenung (Sam Wineburg. Berpikir Historis. Hal : 47). Sejarah bukanlah seperti pelajaran pelajaran yang lain, sepatutnya sejarah dijadikan bahan perenungan langkah kedepan setelah kita dapat menangkap arti dari peristiwa sebelumnya itulah yang dimaksud oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tahun1966 “janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta”.
     Apabila kita dapat memahami sejarah dengan melihat maknanya, maka disitulah fungsi sejarah itu seperti contoh yang paling mudah, peristiwa pra dan pasca kemerdekaan Indonesia. Kita sudah sama-sama mempelajari bagaimana proses pembentukan Indonesia, tidak sedikit korban jiwa dalam proses kemerdekaan Indonesia hingga kita dapat menikmati kemerdekaan ini. Apabila kita dapat memahami peristiwa seperti ini, hal yang paling dasar yang ada dibenak kita adalah, hidup ini adalah proses yang terus menerus dan dalam proses ini jangan sama sekali kita putus asa supaya cita-cita dan harapan kita terwujud, Itu baru ditataran dasar individu, belum mencangkup masyarakat dan bangsa. Itulah mengapa sejarah dalam bahasa yunani adalah “Historya” yang bearti orang yang bijak.



Daftar pustaka

                        Tamburaka, H Rustam E. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat & IPTEK. Rineka Cipta, Jakarta : 1999

                        Wineburg, Sam. Berpikir Historis. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta : 2006

                        Anker Smith,____________



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keberhasilan dirasakan sebagai amat manis dan indah, bagi mereka yang belum berhasil.

(Mario Teguh)

Followers